Semilir angin berhembus malam ini,
Meski rembulan enggan mencaci bintang,
Sinarnya temaram di hempas awan hitam,
Sisa mendung sejak hujan siang tadi,
Ku sebut namamu wahai bidadari kecilku yang sedang terlelap dalam tidur,
Doa doa berserakan menyebar ke Peraduan-Nya,
Malam berganti menanti pagi,
Aku tulis syair ini dikala aku terbangun memimpikanmu,
Entah harus berkata bosankah aku memikirkan dirimu,
Namun tak ada kata yang pantas untuk menggambarkan rona wajahmu yang ranum,
Bak taman bungalah dirimu di dalam otak ku,
Malam legam tanpa cahaya rembulan,
Aku termenung dalam lamunan,
Dikala bintang bersemangat bersinar,
Aku terbangun di koyak mimpi menuju pagi,
Karena dirimu hadir dalam mimpiku,
Entah pertanda apa,
Tak tahu rasa apa,
Di saat aku tertidur di atas tilamku,
10% aku tertidur, dan selebihnya aku memikirkanmu dan berdoa untukmu,
Ketahuilah wahai kamu bidadari kecilku,
Dalam doa aku panjatkan dirimu pada altar berselimut beludru,
Bersemayam bercahaya seperti mentari pagi,
Dan kini malam telah menantikanmu tersenyum menyapa embun,
Agar kehidupan menjadi cerah,
Bak dirimu yang selalu bergairah dalam semangat,
Memberikan warna pada hati yang kelabu.
Selamat pagi kamu,,
Dari pujangga malam yang terbangun dari mimpi, sebab mimpi sudah sembunyikan bayangmu dalam akal,
Dari pujangga malam yang menanti pagi dan berharap doa doanya di baca oleh-Nya..
Teruntuk dirimu Azizah Hanifatush Sabilla..
Karya :
Rully Mardika Putra
13-12-15 03-51
Blog ini berisi dengan artikel-artikel yang mungkin anda cari, semua yang terdapat di dalamnya memuat pesan dan ilmu yang mungkin dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Dengan seizin Tuhan Yang Maha Esa, mudah-mudahan blog ini buka termasuk artikel sesat, maka dari itu jika ada content atau isi blog yang kurang baik, tolong beri kritik dan saran melalui email di rullysuyerz@gmail.com. Terimakasih saya ucapkan untuk segala macam feedback-nya. Salam Seni dan Budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar