Sabtu, 29 Januari 2011

Perkembangan Musik Jazz di Dunia

Jazz lahir di Amerika Serikat tahun 1868. Hal itu adalah yang ditulis oleh para peneliti sejarah jazz dan yang telah disepakati oleh berbagai pihak. Walaupun musik jazz lahir di Amerika Serikat, namun kini jazz bukan lagi hanya milik bangsa Amerika, melainkan sudah menjadi sebuah warna musik yang dimiliki oleh seluruh masyarakat dunia.

Awalnya, musik jazz lahir dengan dasar Blues. Kemudian pada sekitar tahun 1987 mulai dikenal bentuk Rag Time, yang pada waktu itu berupa permainan piano di bar-bar. Blues dan Rag Time berkembang menjadi Boogie - Woogie. Bentuk-bentuk tersebut selain merambah pada jalurnya sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik jazz.

Para peneliti musik mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap sebagai bentuk awal yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang ada saat ini, adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun 1915 - 1917. Pada masa itu, para negro di New Orleans memainkan musik jazz yang memiliki corak yang khas, sehingga dikenal sebagai jazz New Orleans.

Para musisi jazz New Orleans, menyajikan penampilan mereka di bar, rumah judi, bahkan tempat-tempat pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New Orleans. Karena dianggap mengurangi perhatian masyarakat terhadap pemerintahan dan banyak terjadinya tindak kriminal, maka pada tahun 1917 tempat hiburan hampir di seluruh New Orleans ditutup. Musik Jazz lalu berkembang keluar dari kota New Orleans.

Para musisi jazz yang berasal dari New Orleans mulai membawa musik jazz menelusuri sungai Mississippi, terus ke arah utara hingga sampai di Detroit. Di tahun 1920-an musik jazz telah berkembang di New York, Cichago, Memphis dan kota-kota besar di Amerika Serikat.

Meskipun para musisi jazz mendapat tekanan di New Orleans, mereka tetap berusaha menggaungkan jazz. Setelah musik jazz tidak mendapatkan tempat untuk diperdengarkan di New Orleans, Amerika Serikat dan mulai menyebar ke seluruh Amerika, jazz mengalami berbagai perkembangan. Di tahun 1920 warna jazz mengalami perubahan warna lagi dan disebut jazz dixieland.

Sebetulnya dixieland adalah sebutan untuk negara Amerika Serikat. Kenapa akhirnya disebut jazz dixieland, dikarenakan dalam musik jazz dixie ini, instrumen yang digunakan lebih sederhana dan sangat identik dengan Amerika pada jaman tersebut.

Beberapa orang peneliti mengatakan bahwa jazz dixie ini tidak menggunakan drum sebagai pengatur ritme musik, melainkan menggunakan semacam kayu bergerigi seperti alat pencuci pakaian, ditambah beberapa brass-section antara lain, trumpet, trombone, dan clarinet. Selain itu ditambah sentuhan alat musik khas Amerika, banjo.

Seiring berjalannya waktu, instrumen yang dipakai dalam bermain jazz dixie juga berubah. Jazz dixie mulai menggunakan piano, gitar sebagai pengganti banjo, string bass digunakan sebagai pengganti tuba, dan saat itu drum mulai digunakan lagi. Dalam musik dixie, improvisasi dilakukan secara bersama-sama oleh para solois dari awal sampai akhir lagu.

Setelah dixie, jazz berkembang lagi, dan bentuk berikutnya dikenal dengan jazz swing. Dalam swing, improvisasi dilakukan secara silih berganti. Dikatakan swing, karena musik ini mengalun dan bergoyang-goyang (swinging), serta irama swing sangat berekspresi.

Bila pada musik dixie digunakan beat8, atau 8 ketukan. Swing sudah menggunakan triplet (3 ketukan), atau beat 16. Dengan demikian irama dalam musik jazz swing lebih terasa menggelitik karena tampak ramai dan padat musiknya. Era swing berlangsung dari awal tahun 1930-an hingga pertengahan tahun 1940. Karena swing melanda hampir seluruh pelosok Amerika Serikat, lalu swing disebut sebagai salah satu kebudayaan Amerika Serikat atau sering disebut istilah Mainstream.

Musik jazz yang berakar dari musik blues, berkembang menjadi jazz New Orleans, rag time, boogie woogie, dixie dan terakhir swing, selanjutnya mulai awal dekade 1940-an, jazz memasuki era be bop. Musik be bop merupakan pelampiasan protes para kaum negro di Amerika Serikat. Suasana Perang Dunia II membuat semua masyarakat, dan para musisi menjadi frustasi..

Oleh karena itu, dalam masa tahun 40-an terjadi pencetusan bentuk-bentuk musik baru, salah satunya jump band. Jump band adalah bentuk grup musik yang membawakan musik humor dan biasanya mengandung unsur porno di dalam liriknya. Jump band ini kemudian bercabang ke musik R&B, serta mengilhami bentuk rock'n'roll yang juga merupakan kelanjutan bentuk perkembangan boogie woogie ke arah bentuk musik pop ataupun rock.

Pada jazz be bop, batasan-batasan yang berlaku dalam jazz swing sedikit diperlonggar, lebih ekspresif dan cenderung lebih progresif. Maka itu, sejak masa be bop, muncullah istilah jazz progresif, dan musik jazz dinyatakan masuk ke dalam era jazz modern.

Munculnya musik rock dan menggaung di seluruh dunia pada tahun 1946-an merupakan saingan terberat jazz untuk terus berjalan dan berkembang. Akhirnya be bop runtuh dan musik jazz bersifat dingin, maka muncullah istilah cool jazz. Cool jazz berlangsung dari tahun 1949 hingga tahun 1951. Pada masa-masa itu, musik jazz mengalami transisi karena terdesak oleh menggeloranya musik rock.

Pada masa modern jazz, atau tepatnya memasuki era 60-an, timbul bentuk musik baru yang disebut soul dan funk. Soul timbul dari pengaruh gereja gospel dengan pengaruh blues. Sedangkan funk punya arti 'lebih keras dari tusukan peniti'. Hal tersebut diartikan tentang keduniawian, karena funk lebih cenderung untuk komersial. Di samping 2 bentuk musik tersebut, ada bentuk yang masih setia pada alur utama jazz, dan akhirnya disebut dengan istilah hard bop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar