Kamis, 28 Januari 2016

PAHLAWAN PENUH ILMU (GURUKU)

Berpakaian sederhana dengan kemeja tanpa dasi,
Langkah kaki penuh semangat juga wajah yang berseri,
Tangan penuh diktat siap saji menghiasi,
Kau hadir bak mentari cerahkan kami,

Jasamu beri terang jalan kami,
"Terimakasih" tak cukup tuk balas segala baktimu,
Ku sebut kau "Guru"
Permata hidup penuh ilmu..

Waktu yang tersita tanpa imbalan tak pernah sedikitpun kau keluhkan,
Tanpa sesal kau berikan ilmu hidup kepada kami,
Gajimu kecil hanya cukup untuk keluargamu tanpa rekreasi,
Tak juga satupun pangkat bertengger gagah di bahumu,
Namun segala ilmu yang kau berikan bak lentera di salam kegelapan,

Tanpamu aku bagaikan sampan tanpa dayung,
Terhempas terombang-ambing di goyang ombak tanpa kendali,
Sungguh besar jasamu,
Ku sebut kamu "Guru"
Pahlawan penuh ilmu..

Tak ada kata untuk ucapkan terimakasihku,
Hanya doa doa yang kami tebarkan kepada-Nya agar hidupmu penuh keberkahan,
Teruntuk dirimu wahai guruku..
Patriot Bangsa tanpa tanda jasa,
Terhatur salam dari kami yang menyayangimu, dan takan lupa akan jasa jua baktimu.
Karya : 
Rully Mardika Putra
28 Januari 2016
02:48 WIB

Minggu, 17 Januari 2016

Malamku Menanti Pagimu

Semilir angin berhembus malam ini,
Meski rembulan enggan mencaci bintang,
Sinarnya temaram di hempas awan hitam,
Sisa mendung sejak hujan siang tadi,
Ku sebut namamu wahai bidadari kecilku yang sedang terlelap dalam tidur,

Doa doa berserakan menyebar ke Peraduan-Nya,
Malam berganti menanti pagi,
Aku tulis syair ini dikala aku terbangun memimpikanmu,
Entah harus berkata bosankah aku memikirkan dirimu,
Namun tak ada kata yang pantas untuk menggambarkan rona wajahmu yang ranum,
Bak taman bungalah dirimu di dalam otak ku,

Malam legam tanpa cahaya rembulan,
Aku termenung dalam lamunan,
Dikala bintang bersemangat bersinar,
Aku terbangun di koyak mimpi menuju pagi,
Karena dirimu hadir dalam mimpiku,
Entah pertanda apa,
Tak tahu rasa apa,
Di saat aku tertidur di atas tilamku,
10% aku tertidur, dan selebihnya aku memikirkanmu dan berdoa untukmu,

Ketahuilah wahai kamu bidadari kecilku,
Dalam doa aku panjatkan dirimu pada altar berselimut beludru,
Bersemayam bercahaya seperti mentari pagi,
Dan kini malam telah menantikanmu tersenyum menyapa embun,
Agar kehidupan menjadi cerah,
Bak dirimu yang selalu bergairah dalam semangat,
Memberikan warna pada hati yang kelabu.

Selamat pagi kamu,,
Dari pujangga malam yang terbangun dari mimpi, sebab mimpi sudah sembunyikan bayangmu dalam akal,
Dari pujangga malam yang menanti pagi dan berharap doa doanya di baca oleh-Nya..
Teruntuk dirimu Azizah Hanifatush Sabilla..

Karya :
Rully Mardika Putra
13-12-15 03-51

AZIZAH (Namamu Indah)

Namamu indah berkerudung kemuliaan,
Namamu cantik setara dengan wajahmu,
Azizah namamu ayu dirimu,
Kamulah bidadari kecil pelengkap hati,

Malam terbentang rembulan berlayar,
Wajahmu berikan terang di setiap hari,
Wajahmu kirimkan pelangi pada senja,
Senyummu berseri bak bunga mekar pagi hari,
Dirimu indah tanpa kata,

Angin malam mengelus lembut,
Dinginnya menyeruak dalam dada,
Ku kirim nada menemani rehat malam mu,
Ku sebut namamu dalam doa, ku panggil dalam hati,

Ku kenal kamu dalam ruangan tinggi di atas,
Terasa getar dalam jiwaku,
Terbang semua hayal tak terhitung jengkal,
Di saat itulah bak mentari dirimu bersinar,

Bagiku kamu adalah oksigen,
Memberi nafas mengalir dalam darah,
Naif mungkin jika aku tak tanda tanya padamu "?????"

Secarik kertas terbakar tinta,
Bergerak karena nurani menggoreskan kalimat indah tentang kejujuran,
Ku tulis puisi ini berharap selalu menemani terbang bersamamu,
Wahai kamu bidadari kecilku Azizah Hanifatush Sabilla,

Ibarat cahaya kau memberi warna pada gelapku,
Bak merpati yang hinggap tepat di ranting hati,
Kau selalu beredar dalam mimpiku,
Angan dan ingin selalu kupanjatkan kepada-Nya,
Ku gantung tinggi berharap kamu selalu,

Azizah kamulah inspirasiku,
Azizah namamu berkalung mulia,
Wahai Azizah bidadari penghias dalam hati,
Puisi "Azizah" ku tulis saat malam larut menjelang pagi,
Wahai kamu Azizah sang cakrawala bermega putih,

Teruntuk dirimu yang berani mengetuk hati ini,
Kamulah wanita berhijab surga,
Azizah Hanifatush Sabilla.



Karya :
Rully Mardika Putra.
11-12-15 03:02

Rabu, 13 Januari 2016

Mimpi-Mimpi Cinta

Malam tadi aku terlelap dalam rehatku di atas tilam berselimut beludru,
Sebelum mata terpejam seperti biasanya doa doa mengalun merdu ke atas menunduk kepada-Nya,
Lalu mataku redup bak bunga yang mengatupkan kelopaknya,
Sehingga bola mata tertutup menunggu pagi,

Dalam lamunan tergambar putih semua background indah,
Terpancar sinar mentari yang terselubung mega biru,
Di sela pepohonan berdaun rimbun wajahmu nampak elok masuk ke dalam mimpiku,
Sebuah ayunan bertalikan akar beringin,
Kau duduk cantik bak bidadari rupawan menggenggam bunga geranium,
Tubuhmu di balut dress putih memakai high heels menambah gelora aura terpancar darimu,

Ku tatap perlahan dari kejauhan,
Senyumu menyeruak menyapa embun pagi ini,
Hatiku bergejolak merah muda,
Namun aku hanya bisa diam terpaku keadaan dan aku menunggu,
Tetap menunggu...
Ku hampiri kamu,
Saat itu angin membelai rerumputan sehingga bergoyang menggoda hati ini,
Ku ajak kau berlari di padang bunga yang sedang mekar menghadap matahari,
semringah raut wajahmu tak dapat tergambar kata,
Aku tertegun 5 centimeter menatap matamu yang bulat,

Mengapa kau selalu hadir dalam setiap mimpi malamku?
Mengetuk hatiku yang kosong,
Wajahmu selalu terbayang dalam otakku,
Namamu terukir di hatiku,
Dan kau hiasi mimpiku seindah nikmat Tuhan Yang Maha Esa,

Kan ku bahagiakanmu lahir hingga batin jika kau ada di hatiku,
Seperti mimpi dalam dongeng para putri yang selalu indah.
Dan aku kini terbangun dari bunga tidurku tak lupa bersyukur kepada-Nya yang telah memberi indah rehat malamku,
Menyisipkan dirimu untuk temaniku walau hanya mimpi,
dan aku menunggu...

14.01.2016.04.27
Rully Mardika Putra.

(Teruntuk dirimu Azizah Hanifatush Sabilla)
Ku tulis saat aku terbangun dari mimpi.